Cantengan di kuku kaki adalah kondisi yang bisa sangat mengganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Biasanya, cantengan muncul ketika bagian tepi kuku tumbuh ke dalam daging, menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan nyeri. Namun, ada kalanya cantengan tidak kunjung sembuh meskipun sudah menjalani berbagai pengobatan. Oleh karena itu maka banyak yang mencari tahu penyebab cantengan di kuku kaki yang tak kunjung sembuh.
Pada uraian ini, maka akan membahas lebih lanjut tentang berbagai penyebab cantengan di kuku kaki yang tak kunjung sembuh dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.
1. Memotong Kuku Terlalu Pendek
Penyebab cantengan di kuku kaki yang tak kunjung sembuh yang pertama bisa disebabkan karena memotong kuku terlalu pendek. Saat kuku kaki dipotong hingga terlalu pendek, hal ini dapat menyebabkan ujung kuku menjadi sangat dekat dengan jaringan di sekitarnya.
Akibatnya, kuku dapat tumbuh ke dalam kulit, terutama jika potongannya tidak rata atau terlalu mendalam. Kondisi ini seringkali menimbulkan ketidaknyamanan, iritasi, dan bahkan dapat mengarah pada infeksi jika bakteri atau jamur masuk ke area yang terluka.
2. Cedera Jari Kaki yang Berulang
Sering mengalami cedera pada jari kaki, baik itu dari aktivitas berlari, menendang benda keras, atau benturan lainnya, dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah pada kuku.
Cedera yang terjadi berulang kali dapat menyebabkan perubahan pada bentuk kuku dan mempengaruhi cara tumbuhnya, sehingga memicu kuku untuk tumbuh ke dalam kulit seiring waktu. Cedera ini dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan ketidaknyamanan yang berkepanjangan.
3. Cedera Kuku yang Tidak Disengaja
Cedera yang terjadi secara tidak sengaja, seperti saat seseorang tersandung atau tertimpa benda berat, dapat memiliki dampak serius pada kesehatan kuku.
Benturan atau tekanan yang tiba-tiba pada kuku dapat merusak struktur kuku dan menyebabkan kuku tumbuh dengan arah yang salah. Akibatnya, kuku mungkin mulai tumbuh ke dalam kulit, yang bisa menyebabkan iritasi, nyeri, dan berpotensi memicu infeksi jika tidak ditangani dengan baik.
4. Memakai Alas Kaki yang Terlalu Sempit
Menggunakan sepatu atau kaos kaki yang terlalu sempit dapat menimbulkan berbagai masalah pada kesehatan kaki.
Ketika alas kaki terlalu ketat, tidak hanya dapat menekan dan mempengaruhi bentuk kuku, tetapi juga dapat menyebabkan penumpukan kotoran dan bakteri di area sekitar kuku. Penumpukan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan iritasi, serta memperburuk kondisi kuku yang mungkin sudah ada sebelumnya.
5. Infeksi Jamur pada Kuku yang Terjadi Sebelumnya
Infeksi jamur yang pernah terjadi pada kuku sebelumnya dapat meninggalkan dampak jangka panjang pada kesehatan kuku. Selain itu Infeksi jamur dapat merusak struktur kuku dan membuatnya lebih rentan terhadap masalah seperti kuku tumbuh ke dalam kulit. Jika tidak ditangani dengan benar, infeksi jamur dapat menyebabkan perubahan pada tekstur dan bentuk kuku, meningkatkan risiko terjadinya cantengan.
6. Genetik
Beberapa individu mungkin memiliki kecenderungan genetik yang membuat mereka lebih mudah mengalami cantengan. Faktor genetik ini dapat mempengaruhi bentuk dan pertumbuhan kuku, serta cara kuku berinteraksi dengan jaringan sekitarnya.
Jika ada riwayat keluarga yang mengalami masalah serupa, seseorang mungkin lebih rentan terhadap kondisi ini dan perlu lebih waspada terhadap perubahan pada kuku dan kesehatan kaki mereka.
7. Diabetes
Diabetes dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk kondisi kulit dan kuku. Penderita diabetes seringkali mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuh dan aliran darah, yang dapat meningkatkan risiko infeksi pada area seperti kuku.
Kuku yang terkena dampak diabetes mungkin lebih mudah mengalami masalah seperti tumbuh ke dalam kulit, dan kondisi ini memerlukan perhatian khusus untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Demikianlah penjelasan mengenai penyebab cantengan di kuku kaki yang tak kunjung sembuh. Pada penjelasan di atas tadi terdapat tujuh pemicu yang menyebabkan cantengan di kuku kaki yang tidak kunjung sembuh.