6 Cara Mengajarkan Anak Supaya Jadi Anak yang Penurut dan Tumbuh Jadi Lebih Baik

Mengajarkan anak untuk menjadi penurut adalah hal yang sering dihadapi oleh banyak orang tua. Proses ini memerlukan pendekatan yang penuh kesabaran dan strategi yang tepat agar anak dapat memahami dan mengikuti aturan dengan baik. Terlebih bagi para orang tua baru memahami cara mengajarkan anak supaya jadi anak yang penurut ini sangat penting.

Pada uraian ini akan membahas berbagai metode efektif untuk mengajarkan anak agar menjadi lebih penurut. Dengan memahami dan menerapkan cara-cara ini, maka dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang lebih patuh dan bertanggung jawab.

1. Membuat Aturan yang Jelas

Cara mengajarkan anak supaya jadi anak yang penurut yang pertama dengan membuat aturan yang jelas. Untuk membimbing anak menjadi pribadi yang patuh dan disiplin, sangat penting untuk menetapkan aturan yang jelas dan tegas.

Aturan-aturan ini bertujuan memberikan batasan yang jelas bagi anak mengenai perilaku yang dapat diterima dan yang tidak. Dengan adanya batasan yang jelas, anak akan lebih mudah memahami apa yang diharapkan dari mereka, serta belajar membuat keputusan yang tepat.

Sebagai contoh, jika menetapkan peraturan bahwa anak tidak boleh menonton TV sebelum waktu makan selesai, maka mereka akan belajar untuk mematuhi aturan tersebut dan menunggu hingga waktunya tepat.

Selain itu, penting bagi orang tua untuk konsisten dalam menerapkan aturan dan menunjukkan sikap yang baik. Konsistensi dalam penerapan aturan membantu anak memahami bahwa aturan tersebut bukan hanya sesekali, melainkan bagian dari rutinitas sehari-hari yang harus diikuti.

2. Mengenalkan Rutinitas dan Kebiasaan

Penerapan rutinitas dan kebiasaan yang konsisten juga merupakan strategi efektif dalam mendidik anak yang sulit diatur. Rutinitas memberikan struktur dan konsistensi dalam kehidupan sehari-hari anak, yang dapat membantu mereka belajar mengelola waktu dan kegiatan mereka dengan lebih baik.

Misalnya, dengan mengatur waktu tertentu untuk makan, mandi, dan bermain, anak akan terbiasa dengan jadwal yang tetap dan memahami pentingnya mengikuti rutinitas tersebut. Saat memperkenalkan rutinitas baru, pastikan untuk menjelaskan kepada anak mengapa rutinitas tersebut penting dan bagaimana hal itu dapat membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari.

3. Memberikan Contoh pada Anak

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk sikap dan perilaku anak, karena anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orang tua mereka. Oleh karena itu, penting untuk menjadi teladan yang baik di depan anak.

Jika ingin anak belajar tentang rasa hormat, keramahan, kejujuran, kebaikan, dan toleransi, maka harus terlebih dahulu menunjukkan sikap-sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini tidak hanya mengajarkan anak tentang nilai-nilai tersebut tetapi juga memperkuat perilaku positif mereka. Selain itu, berpikirlah dua kali sebelum bersikap kasar atau negatif, karena perilaku tersebut dapat ditiru oleh anak dan berdampak buruk pada perkembangan mereka di masa depan.

4. Berikan Pujian pada Anak

Memberikan pujian saat anak melakukan hal-hal baik adalah hal yang sangat penting. Pujian ini berfungsi sebagai motivasi positif yang mendorong anak untuk terus berperilaku baik.

Orang tua bisa memberikan penghargaan dengan berbagai cara, seperti pujian lisan, memberikan hadiah kecil, meluangkan waktu khusus bersama anak, atau menulis pujian dalam kartu ucapan. Namun, penting untuk memberikan pujian secara konsisten dan sesuai dengan usaha yang ditunjukkan anak.

Pujian yang bijaksana akan membantu memperkuat perilaku positif dan memberikan dorongan tambahan bagi anak untuk terus berusaha.

5. Hindari Berteriak dan Bersikap Kasar

Mendidik anak agar patuh bukan berarti harus menggunakan metode teriakan atau bentakan. Sebaiknya, hindari berteriak atau bersikap kasar saat memberi perintah. Cara-cara seperti ini justru dapat membuat anak merasa trauma dan takut, dan malah membuat mereka semakin enggan untuk mengikuti arahan.

Selain itu, berteriak atau bersikap kasar mengajarkan anak bahwa kekerasan adalah cara yang dapat diterima. Sebaiknya, gunakan pendekatan yang lebih lembut, seperti memberikan contoh nyata tentang bagaimana ketidakpatuhan mempengaruhi situasi dan menjelaskan perasaan tanpa menyalahkan.

6. Meluangkan Waktu untuk Anak

Dalam kesibukan sehari-hari, penting untuk tidak mengabaikan waktu berkualitas bersama anak. Luangkan waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan anak karena ini adalah kunci untuk membentuk perilaku yang baik.

Anak yang merasa kurang mendapatkan perhatian mungkin akan berusaha mencari perhatian dengan berperilaku buruk. Oleh karena itu, jadwalkan waktu khusus untuk berkumpul dengan keluarga, seperti sarapan bersama setiap pagi atau menghabiskan waktu berkualitas di akhir pekan.

Itulah sekilas penjelasan mengenai cara mengajarkan anak supaya jadi anak yang penurut. Pada penjelasan di atas tadi terdapat enam cara yang dapat dilakukan supaya anak tumbuh dewasa menjadi anak yang penurut.