Muntaber, atau diare akut yang disertai muntah, sering kali terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang luar biasa. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit, serta bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi muntaber dengan tepat.
Dalam uraian ini, maka akan membahas cara mengatasi muntaber yang dapat dilakukan untuk mengatasi muntaber, mulai dari perawatan di rumah hingga saatnya mencari pertolongan medis. Dengan penanganan yang tepat, gejala muntaber dapat berkurang dengan cepat, sehingga bisa kembali merasa sehat dan bugar.
1. Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Cara mengatasi muntaber yang pertama yaitu bisa dimulai dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Muntaber atau diare dan muntah yang berlangsung terus-menerus bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit, yang pada gilirannya dapat menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat bisa memperburuk kondisi tubuh dan berisiko mengganggu kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memperhatikan asupan cairan tubuh.
Saat Anda atau anak Anda mengalami muntaber, sangat dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup, yakni sekitar 7 hingga 8 gelas atau setara dengan 2 liter setiap harinya. Mengonsumsi cairan dalam jumlah yang cukup ini dapat membantu menggantikan cairan yang hilang, serta menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Bagi bayi yang mengalami muntaber, selain air putih, pemberian ASI lebih sering juga sangat dianjurkan. ASI mengandung cairan serta elektrolit alami yang sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh bayi.
2. Mengonsumsi Cairan Oralit
Selain memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup cairan, juga dapat membantu mengatasi dehidrasi akibat muntaber dengan mengonsumsi cairan oralit. Oralit adalah cairan yang mengandung campuran air, garam, dan gula yang berfungsi untuk menggantikan elektrolit yang hilang akibat muntah dan diare.
Pemberian oralit sangat efektif dalam membantu mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh yang sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan fungsi tubuh. Oralit tersedia dalam bentuk sachet atau cairan yang mudah ditemukan di apotek atau toko obat terdekat.
3. Mengosumsi Makanan yang Mudah Dicerna
Saat mengalami muntaber, sistem pencernaan menjadi sensitif dan lebih rentan terhadap makanan yang berat atau sulit dicerna. Oleh karena itu, salah satu langkah yang sangat disarankan untuk mempercepat pemulihan adalah mengonsumsi makanan dengan tekstur yang lembut dan mudah dicerna oleh tubuh.
Beberapa contoh makanan yang mudah dicerna dan baik dikonsumsi saat muntaber adalah pisang yang kaya akan kalium, kentang rebus yang rendah serat, nasi tim yang lembut, dan bubur yang mudah dicerna oleh lambung. Makanan-makanan ini dapat memberikan energi yang diperlukan tubuh tanpa membebani sistem pencernaan yang sedang lemah.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis makanan cocok untuk dikonsumsi saat mengalami muntaber. Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari karena bisa memperburuk kondisi dan memperlambat proses pemulihan. Makanan yang mengandung banyak minyak, seperti gorengan, serta makanan yang pedas dan berlemak sebaiknya dihindari.
4. Mencukupi Waktu Tidur dan Istirahat
Salah satu hal yang tidak kalah penting dalam pemulihan dari muntaber adalah memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup. Cobalah untuk tidur minimal 7 jam setiap malam agar tubuh memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki diri dan mengembalikan energi. Jika waktu tidur malam terbatas, cobalah untuk tidur siang sekitar 30 menit sebagai tambahan.
Meskipun terlihat sepele, tidur yang cukup sangat berperan dalam mendukung proses pemulihan tubuh dari muntaber, karena tubuh akan memiliki waktu untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan mengembalikan keseimbangan tubuh.
5. Mengonsumsi Obat Tertentu
Jika mengalami sakit perut atau sakit kepala yang menyertai muntaber, bisa mengkonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol untuk meredakan gejala tersebut. Selain itu, ada juga obat-obatan khusus untuk mengatasi muntaber yang bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter.
Namun, sangat penting untuk mengonsumsi obat-obatan tersebut sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan, agar tidak menimbulkan efek samping yang merugikan.
Demikianlah penjelasan mengenai cara mengatasi muntaber baik pada orang dewasa maupun anak anak. Namun jika gejala tidak membaik atau kondisi memburuk, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Disamping itu untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagai pencegahan utama terhadap muntaber. Dengan perhatian yang cermat, pengguna dapat pulih dengan cepat dan terhindar dari komplikasi yang lebih serius.