Sebelum menggunakan beberapa bumbu masak, perhatikan apakah Anda sudah mendapatkan sertifikasi halal. Karena ada bumbu masak yang mengandung alkohol.
Bagi umat Islam, penting untuk memperhatikan sertifikasi halal pada beberapa produk makanan dan minuman. Tanpa lupa juga dalam produk bumbu masak untuk memasak.
Ini juga merupakan peringatan saat makan di restoran. Pasalnya, banyak restoran yang menawarkan makanan halal, namun ternyata menunya dicampur dengan bumbu non-halal.
Ada beberapa bumbu di dapur yang mengandung alkohol. Selain itu, ada juga yang mengandung daging babi, baik minyak, gelatin maupun daging.
Berikut 5 bumbu masak masakan yang dikonsumsi umat Islam:
1. Mirin dan Shake
Mirin dikenal sebagai bumbu masak untuk masakan Jepang. Situs belanja online
Mirin dikenal sebagai bumbu masak untuk masakan Jepang. Salah satu yang paling populer, mirin banyak digunakan untuk membuat saus teriyaki. Sebagian besar restoran Jepang juga menggunakan mirin. Namun, mirin
haram dikonsumsi oleh umat Islam karena mirin terbuat dari beras fermentasi hingga mengandung alkohol. Mirin memiliki rasa manis yang lebih dominan Mirin
adalah jenis alkohol Jepang seperti sake. Hanya saja perbedaan kandungan alkohol terendah mirin adalah sekitar 14% sake.
Mirin berwarna kuning, sedangkan sake berwarna putih muda. Atau, Anda bisa menggunakan jus anggur yang dicampur dengan jus lemon.
2. White
Arak white wine memiliki rasa yang cenderung asin dan enak. Selain angciu, banyak masakan Cina juga menggunakan anggur putih sebagai bumbu untuk memasak. Biasanya, anggur putih sering ditambahkan ke sup, tumis, atau ikan kukus.
Anggur putih memiliki rasa yang cenderung asin dan enak. Anggur putih secara alami mengandung alkohol. Dan ini jelas tidak halal dikonsumsi umat Islam.
Brandy
Brandy adalah minuman beralkohol yang terbuat dari distilasi. Foto: Situs belanja online
Brandy adalah minuman beralkohol yang terbuat dari distilasi. Biasanya, kandungan alkohol dalam Brendi sekitar 35% hingga 60%. Brendi tidak hanya terbuat dari anggur, tetapi juga bisa dibuat dari jus fermentasi.
Banyak orang menggunakan brendi sebagai penambah rasa dan aroma dalam kue atau makanan penutup. Namun karena mengandung alkohol, tentunya brendi haram untuk dikonsumsi umat Islam.
Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan jus ceri atau selai, apel dan anggur atau esensi buah halal.
4. Saus charsiu
berasal dari Cina, biasanya terbuat dari daging babi.
Saus charsiu berasal dari Cina, biasanya terbuat dari daging babi. Daging babi diolah dengan saus merah yang rasanya manis dan asin.
Di Indonesia, charsiu juga populer, hanya saja bahan bakunya terbuat dari daging ayam. Itulah sebabnya banyak orang menyukai saus charsiu instan yang begitu populer dan dihargai oleh banyak oramg.
Yang terbaik adalah berhati-hati saat memilih saus charsiu di supermarket atau pasar. Pastikan untuk memilih saus charsiu berlabel halal MUI.
5. Angciu
Angciu banyak digunakan dalam masakan Cina. Foto: Situs Belanja Online Angciu
banyak digunakan dalam masakan Cina. Bahkan tidak sedikit gerobak penjual nasi goreng yang akan menggunakan angciu.
Konon penggunaan angciu dalam masakan bisa membuat rasa masakan enak dan enak. Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa angciu haram dikonsumsi oleh umat Islam.
Angciu adalah anggur masakan Cina atau anggur yang terbuat dari beras yang melalui proses fermentasi untuk mengandung alkohol. Angciu adalah cairan dengan warna kemerahan.
Selain itu, angciu juga memiliki rasa yang manis. Sebagai alternatif untuk angciu, Anda bisa menggunakan kecap yang dicampur dengan jus lemon atau air jeruk nipis dan jahe.