Ada banyak cara memanfaatkan area halaman belakang rumah atau halaman. Salah satunya menanam sayuran. Jika Anda memiliki halaman yang sempit, Anda bisa menanam sayuran secara hidroponik. Metode penanaman hidroponik adalah cara tumbuh menggunakan media air yang dicampur dengan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (13/12/2022), kangkung merupakan tanaman yang bisa ditanam dengan metode hidroponik ini. Menanam kangkung hidroponik bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan bisa dilakukan di rumah. Tumbuh dengan metode hidroponik tidak membutuhkan biaya banyak karena Anda bisa memanfaatkan bahan yang digunakan. Budidaya kangkung hidroponik skala rumahan ini memiliki banyak manfaat. Selain menyediakan sayuran organik, budidaya kangkung secara hidroponik juga membawa manfaat bagi lingkungan sekitar. Selain itu, juga dapat menghemat pengeluaran, membuat lingkungan terlihat indah, mengurangi polusi, membuat udara di sekitar rumah lebih bersih, dan membantu meningkatkan kadar oksigen udara. Berikut cara menanam kangkung hidroponik di pekarangan.
1. Persiapan alat dan bahan
Alat yang dibutuhkan sebagai wadah besar atau besek dengan lubang kecil di sekelilingnya. Gunakan juga wadah dengan diameter yang sama dengan besek agar besek bisa mengapung di atas wadah. Bahan lain yang dibutuhkan seperti biji kangkung, pupuk hidroponik campuran AB dan zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk merendam benih agar cepat berkecambah. Lihat Foto ilustrasi biji kangkung yang akan ditanam secara hidroponik.
2. Pilih bibit kangkung yang berkualitas
Langkah selanjutnya adalah memilih benih yang berkualitas. Pilih biji kangkung hasil tinggi, yang banyak tersedia di toko pertanian sehingga tanaman yang dihasilkan dapat dipanen bersama, tidak mudah mekar dan tidak menyebar selama penanaman.
3. Persiapan wol batu, nutrisi dan pot jaring
Bahan-bahan ini berperan dalam budidaya hidroponik. Wol batu berfungsi untuk penanaman dilakukan di tempat khusus untuk bibit yang akan tumbuh. Agar tidak membuat keputusan yang salah, Anda dapat berkonsultasi di toko pertanian atau profesional lainnya.
4. Persiapan untuk menabur benih kangkung.
Sebelum menabur benih kangkung, benih harus dipilih untuk mengetahui biji kangkung mana yang cocok untuk ditanam dan mana yang tidak bisa tumbuh. Cara untuk mengetahuinya adalah dengan menyediakan baskom air bersih. Tuang benih ke dalam wadah seperti itu dan biarkan semalaman, dan hari berikutnya akan ada benih yang terlihat mengambang dan tenggelam. Tinggalkan biji cekung karena berkualitas baik dan layak ditanam. Benih yang baik selanjutnya ditaburkan dengan kain yang agak tebal. Bungkus biji yang sudah direndam dalam kain. Baca juga: 6 sistem hidroponik yang harus Anda ketahui sebelum mulai berkebun Bilas kain dengan air hangat atau hanya basah yang cukup. Hal ini agar biji kangkung lebih cepat berkecambah.
5. Pindahkan benih kangkung ke wadah tanam
Selanjutnya adalah memindahkan benih ke dalam wadah. Kale akan mengalami pertumbuhan yang optimal jika benih ditanam dalam jumlah besar dalam wadah. Cara menanam kangkung hidroponik adalah dengan memindahkan semua biji yang telah berkecambah ke dalam besek. Selanjutnya, tuangkan larutan nutrisi hidroponik ke dalam wadah sampai menyentuh permukaan besek dan biji. Tempatkan biji yang baru berkecambah di area yang terkena sinar matahari atau biarkan kangkung tumbuh dengan menutupi besek dengan plastik hitam sepanjang hari. Baca juga: Keuntungan dan kelebihan menanam tanaman dengan metode hidroponik
6. Perawatan
Kale Hidroponik untuk kangkung hidroponik dengan memantau dan memperhatikan nutrisi kangkung atau kebutuhan nutrisi dalam bentuk cair. Pastikan kangkung hidroponik tidak kekurangan nutrisi, terutama ketika kangkung masuk pada usia dua minggu, konsentrasi larutan akan meningkat. Pada saat ini perlu menambahkan pupuk organik cair yang awalnya 5 ml per 1 liter air meningkat menjadi 7-9 ml per liter air. Ganti larutan nutrisi jika sudah berbau, lakukan tahapan ini berulang kali hingga masa panen tiba.