Banyak orang beranggapan bahwa tetanus berasal dari gigitan hewan. Sebenarnya, tetanus adalah infeksi bakteri yang dapat terjadi melalui luka terbuka yang tidak dibersihkan, tertusuk paku berkarat, atau luka bakar. Sebenarnya ada beberapa gejala awal terkena tetanus yang jarang disadari.
Bakteri penyebab tetanus adalah Clostridium tetani. Setelah memasuki tubuh, bakteri ini menyerang saraf dengan mengeluarkan racun berbahaya.
Tetanus merupakan penyakit serius yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Jika seseorang yang mengidap tetanus tidak segera mendapatkan perawatan, ia dapat mengalami komplikasi.
Komplikasi tersebut seperti pneumonia aspirasi, laringospasme, kejang-kejang, gagal ginjal akut, hingga kematian. Oleh karena itu, penting untuk waspada terhadap gejala awal tetanus.
Penyebab Terkena Tetanus
Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai ketika terluka oleh benda berkarat, salah satunya adalah risiko terkena penyakit tetanus. Namun, tetanus tidak disebabkan oleh luka dari benda berkarat itu sendiri. Penyakit ini timbul ketika seseorang terinfeksi oleh bakteri Clostridium tetani.
Spora dari bakteri Clostridium tetani dapat bertahan hidup dan berkembang biak di luar tubuh manusia. Spora ini sering ditemukan pada kotoran hewan dan tanah. Luka akibat paku bisa menyebabkan tetanus jika paku tersebut telah terkontaminasi oleh spora bakteri Clostridium tetani.
Selain paku, spora bakteri ini juga dapat masuk ke tubuh melalui luka terbuka lainnya. Setelah masuk ke dalam tubuh, spora dapat berkembang biak menjadi bakteri baru. Bakteri yang terbentuk akan menghasilkan racun yang menyerang saraf motorik.
Gejala Awal Terkena Tetanus
Tanpa adanya perawatan yang memadai, bakteri dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh melalui sistem peredaran darah. Untuk mencegah kondisi semakin parah, penting untuk mengenali gejala-gejala penyakit tetanus.
Gejala-gejala ini biasanya mulai muncul beberapa hari setelah bakteri memasuki tubuh. Ada beberapa tanda yang harus diperhatikan agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat, antara lain:
1. Demam
Ketika seseorang terkena tetanus, tubuh mereka biasanya mengalami demam. Demam ini merupakan respons normal dari sistem kekebalan tubuh yang berusaha melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri penyebab tetanus.
Selain itu, demam ini juga dapat diikuti dengan gejala lain seperti keluarnya keringat. Keringat ini merupakan bagian dari mekanisme tubuh untuk mengatur suhu dan mengatasi efek dari demam.
2. Otot Rahang Terasa Kaku
Penderita tetanus sering mengalami kekakuan pada otot rahangnya. Ini terjadi karena infeksi bakteri penyebab tetanus dapat menyebabkan kontraksi pada otot yang berperan dalam pergerakan rahang.
3. Kesulitan Menelan
Ketika bakteri penyebab tetanus menyebar, infeksi bisa menyebar hingga mencapai leher dan kerongkongan. Proses ini menyebabkan peradangan dan kekakuan pada otot-otot di daerah tersebut.
Akibatnya, penderita tetanus mungkin mengalami kesulitan dalam menelan makanan atau minuman karena otot-otot yang terlibat tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi ini adalah bagian dari gejala tetanus yang lebih luas, yang sering ditandai dengan kekakuan otot dan spasme.
4. Perut yang Terasa Keras saat Disentuh
Ketika bakteri mencapai tenggorokan dan tidak diobati dengan tepat, mereka dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk perut. Infeksi atau peradangan akibat bakteri ini dapat menyebabkan otot-otot di sekitar perut menjadi tegang.
Ketegangan pada otot perut ini menyebabkan perut menjadi keras ketika diraba atau disentuh. Kondisi ini seringkali menandakan adanya masalah serius yang memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Itulah beberapa gejala awal terkena tetanus yang jarang disadari dan juga sering disepelekan. Selain itu, dalam penjelasan ini juga telah diberikan uraian terkait dengann penyebab dari seseorang dapat terkena tetanus.