Batuk berdahak pada anak adalah masalah kesehatan yang seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Ketika batuk disertai dengan muntah, kekhawatiran tersebut bisa meningkat, terutama jika tidak ada penjelasan yang jelas mengenai penyebabnya. Namun banyak orang tua yang masih belum paham mengenai penyebab anak batuk berdahak sampai muntah ini.
Oleh karena itu para uraian ini akan dibahas beberapa penyebab anak batuk berdahak sampai muntah. Bagi orang tua yang khawatir maka bisa simak beberapa pemicu yang menyebabkan anak batuk berdahak sampai muntah ini.
1. Pertusis
Penyebab anak batuk berdahak sampai muntah yang pertama ini adalah pertusis. Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), pertusis atau batuk rejan dapat menyebabkan anak atau bayi batuk hingga muntah.
Pertusis bisa menyerang mulai dari bayi hingga dewasa, dengan masa inkubasi sekitar 5 hingga 10 hari setelah terpapar bakteri penyebabnya.Gejala awal pertusis mirip dengan gejala flu, termasuk hidung berair, demam ringan, dan batuk ringan yang terjadi sesekali, serta apnea atau berhentinya napas sementara.
Pada awalnya, pertusis mungkin tampak seperti batuk pilek biasa. Namun, jika tidak diobati dengan tepat, kondisi ini dapat memburuk.
Gejala bisa berkembang menjadi paroxysms, yaitu batuk berulang dengan cepat yang diikuti oleh suara whoop dengan nada tinggi, muntah saat atau setelah batuk, atau kelelahan setelah batuk. Jika anak mengalami gejala-gejala ini, segeralah konsultasikan dengan dokter.
2. Batuk Alergi Hingga Asma
Batuk akibat pilek biasa kadang-kadang dapat menyebabkan anak batuk hingga muntah. Selain itu juga batuk yang berkepanjangan bisa memicu refleks muntah pada anak.
Refleks ini terkadang hanya menimbulkan rasa mual, tetapi dalam beberapa kasus bisa berlanjut hingga muntah.
Selain itu, batuk alergi pada anak yang menderita asma dapat menyebabkan muntah. Ini disebabkan oleh banyaknya lendir atau mukus yang mengalir ke perut dan menimbulkan rasa mual serta muntah.
3. Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Infeksi yang menyerang sistem pernapasan dapat menyebabkan bayi batuk hingga muntah. Virus yang menyebabkan infeksi ini umumnya menyebabkan flu biasa.
Namun, dalam beberapa kasus, virus ini bisa menimbulkan infeksi pada paru-paru dan saluran pernapasan pada bayi dan anak kecil.
RSV adalah penyakit menular yang menyebar melalui cairan yang mengandung virus yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi melalui batuk atau bersin. Selain itu, virus RSV dapat bertahan di permukaan benda seperti meja, kursi, atau kasur. Tangan dan pakaian juga bisa menjadi media penularan.
Dengan demikian, bayi mungkin terpapar ketika seseorang yang terinfeksi menyentuhnya. Penyebaran RSV biasanya cepat terjadi di tempat umum seperti penitipan anak atau pusat imunisasi.
Bayi seringkali tertular ketika anak yang lebih besar membawa pulang virus dari sekolah. Hampir semua anak pernah mengalami infeksi RSV setidaknya sekali sebelum usia 2 tahun.
Selama pandemi COVID-19, penyebaran RSV cenderung lebih cepat dan waktu pemulihan juga lebih lama.
4. Iritasi Lingkungan
Faktor lingkungan seperti asap rokok, polusi, atau udara dingin dapat mengiritasi saluran pernapasan anak, menyebabkan batuk parah hingga muntah. Anak-anak memiliki refleks muntah yang lebih sensitif, sehingga batuk yang intens dapat memicu muntah.
5. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Meski lebih umum terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami kondisi ini. Batuk kronis akibat PPOK dapat menyebabkan muntah jika batuknya cukup hebat.
Meskipun batuk yang menyebabkan muntah pada anak sering kali bukan kondisi berbahaya, penting untuk memantau gejala yang menyertainya dan berkonsultasi dengan dokter jika batuk berlangsung lama atau disertai gejala serius lainnya.
Demikianlah penjelasan mengenai penyebab anak batuk berdahak sampai muntah. Pada penjelasan di atas tadi terdapat lima pemicu yang menyebabkan batuk berdahak pada anak hingga muntah. Penting bagi para orang tua untuk segera memberikan pertolongan.