Masalah server lambat seringkali menjadi kendala yang mengganggu kinerja dan produktivitas pengguna. Ketika server tidak dapat berfungsi dengan optimal, berbagai aktivitas online seperti mengakses situs web, menjalankan aplikasi, atau melakukan transfer data bisa mengalami keterlambatan yang signifikan. Lantas apa penyebab server lambat ketika digunakan ini?
Dalam uraian ini, maka akan membahas berbagai penyebab server lambat ketika digunakan. Bagi yang penasaran maka langsung saja simak selengkapnya dibawah ini.
1. Server yang Terlalu Sibuk
Penyebab server lambat ketika digunakan yang pertama ini adalah server yang terlalu sibuk.
Apabila server hosting yang pengguna gunakan kekurangan sumber daya seperti RAM, CPU, atau ruang penyimpanan, pengguna bisa mengalami penurunan kecepatan respons.
Ini umumnya terjadi jika pengguna menggunakan layanan hosting bersama, di mana banyak situs web berbagi server yang sama. Ketika trafik mendadak meningkat, server bisa kewalahan, menyebabkan waktu respons menjadi lambat.
Untuk mengatasi hal ini, pilihlah penyedia hosting yang menawarkan sumber daya yang memadai. pengguna juga bisa mempertimbangkan opsi seperti dedicated server atau virtual private server (VPS) untuk mendapatkan performa yang lebih konsisten.
2. Kode yang Tidak Efisien
Kode yang kacau atau tidak dioptimalkan bisa menjadi penyebab utama lambatnya kinerja server. Misalnya, jika ada banyak pemanggilan sumber daya yang tidak perlu atau fungsi yang tidak lagi digunakan, ini dapat membebani server dan memperlambat proses. Solusi terbaik adalah melakukan audit rutin terhadap kode situs web pengguna.
Perbaiki dan optimalkan kode dengan menghapus elemen yang tidak diperlukan, dan pastikan hanya menjalankan fungsi yang benar-benar penting. Selain itu, penggunaan arsitektur yang efisien seperti headless atau microservices dapat membantu meningkatkan kecepatan.
3. Terlalu Banyak Permintaan HTTP
Jika situs pengguna memuat banyak skrip eksternal seperti file CSS atau JavaScript yang tidak dioptimalkan, ini dapat menyebabkan terlalu banyak permintaan HTTP. Setiap permintaan HTTP memerlukan waktu untuk meminta dan menerima data dari server, yang dapat memperlambat waktu respons jika terlalu banyak permintaan yang harus diproses.
Untuk mengurangi permintaan HTTP, gabungkan dan minimalkan file CSS dan JavaScript. Selain itu, pastikan hanya memuat skrip yang benar-benar diperlukan. Menggunakan teknik lazy loading untuk konten yang tidak segera dibutuhkan juga dapat membantu mempercepat waktu respons.
4. Latensi Jaringan yang Tinggi
Latensi merujuk pada waktu yang diperlukan untuk data berpindah dari satu titik ke titik lain dalam jaringan. Di situs e-commerce modern, seringkali terdapat banyak permintaan ke berbagai sumber daya yang tersebar di berbagai lokasi.
Jika konektivitas jaringan atau kode dasar tidak dioptimalkan dengan baik, ini bisa mengakibatkan latensi tinggi yang memperlambat respons server. Untuk mengurangi latensi jaringan, pengguna bisa memanfaatkan content delivery network (CDN) yang menyimpan konten statis di server yang lebih dekat dengan lokasi pengguna.
Ini akan mempercepat pengiriman data dan mengurangi latensi. Selain itu, pastikan infrastruktur jaringan pengguna diatur dengan baik sehingga setiap permintaan ke sumber daya eksternal dapat dilakukan dengan cepat.
5. Salah Konfigurasi
Tentunya, pengguna tidak akan hanya menggunakan pengaturan default untuk situs web, bukan? Mengkonfigurasi sesuai dengan kebutuhan bisa meningkatkan performa situs secara signifikan. Namun, jika terjadi kesalahan dalam konfigurasi, dampaknya bisa membuat situs web menjadi lambat diakses.
Beberapa pengaturan yang perlu diperhatikan termasuk pengaturan update, manajemen database, serta pengelolaan posting dan tautan. Kesalahan konfigurasi juga bisa menyebabkan munculnya pesan error, yang pada gilirannya bisa mengurangi kepercayaan pengunjung terhadap situs web mu.
Itulah penjelasan mengenai penyebab server lambat ketika digunakan. Pada penjelasan di atas tadi terdapat lima pemicu yang menyebabkan server lambat saat digunakan.