Penumpukan lendir di paru-paru berbahaya bagi kesehatan. Kondisi ini bisa membuat batuk terus menerus hingga napas tidak terasa ‘plong’.
Ada banyak hal yang bisa meningkatkan produksi lendir dalam tubuh. Salah satunya adalah makanan. Beberapa makanan diketahui dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir.
Lendir adalah zat kental yang melapisi saluran pernapasan. Lendir memainkan peran yang sangat penting karena membantu melindungi paru-paru dari infeksi dan partikel asing.
Lendir akan menjadi bermasalah jika terlalu banyak, terlalu kental, sehingga dapat membuat tenggorokan terasa tidak nyaman.
Untungnya, Anda dapat mengontrol produksi lendir hanya dengan memperhatikan konsumsi harian.
Melansir berbagai sumber, berikut makanan yang menyebabkan produksi lendir berlebih dalam tubuh:
1. Roti
Roti disebut dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir.
Satu studi menemukan bahwa konsumsi roti dikaitkan dengan rinosinusitis kronis. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang makan lebih dari dua potong roti putih in step with hari memiliki tingkat gejala yang lebih tinggi.
2. Daging olahan
Daging olahan adalah daging yang telah diolah dengan cara tertentu untuk agar awet dan demi meningkatkan rasa. Daging olahan di antaranya termasuk bacon, ham, dan sosis.
Para peneliti menemukan bahwa makan daging olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Kondisi ini membuat seseorang sulit bernapas.
Studi tersebut menemukan bahwa untuk setiap 10 gram daging olahan yang dimakan in step with hari, risiko PPOK meningkat sebesar 7 persen. Salah satu efek samping PPOK yang tidak menguntungkan adalah produksi lendir yang berlebih.
3. Gula
Sebuah penelitian dari tahun 2014 menemukan hubungan antara konsumsi gula dan peningkatan produksi lendir. Studi tersebut mengamati efek gula pada lendir hidung pada orang sehat dan penderita asma.
Ditemukan bahwa kedua kelompok itu menghasilkan lebih banyak lendir setelah makan gula.
Studi tersebut juga menemukan bahwa penderita asma memiliki respons yang lebih besar terhadap gula, menghasilkan lebih banyak lendir daripada peserta yang sehat. Hal ini menunjukkan bahwa gula dapat berperan dalam memperburuk gejala asma.
4. Susu
Bukan rahasia lagi bahwa susu merupakan sumber kalsium dan nutrisi lainnya. Namun, susu juga terbukti menyebabkan produksi lendir berlebih.
Sebuah studi dari tahun 2001 menemukan bahwa minum susu meningkatkan produksi lendir di hidung dan tenggorokan. Studi tersebut menemukan bahwa peserta yang minum susu memiliki lebih banyak lendir di hidung mereka saat membuang ingus.
5. Makanan cepat saji
Sebuah studi menemukan bahwa makan makanan cepat saji dikaitkan dengan peningkatan risiko asma. Studi tersebut menemukan bahwa untuk setiap tambahan porsi makanan cepat saji yang dimakan in keeping with minggu, risiko asma meningkat sebesar 18 persen.
Salah satu efek samping asma yang tidak menguntungkan adalah produksi lendir yang berlebihan.
6. Soda
Sama seperti makanan cepat saji, soda juga dikaitkan dengan peningkatan risiko asma.
Para peneliti menemukan bahwa untuk setiap gelas soda yang Anda minum in keeping with minggu, risiko asma meningkat 21 persen.
7. Keju
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa keju menyebabkan pelepasan histamin dalam tubuh. Kondisi ini dapat menghasilkan lendir lebih banyak.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan keju empat kali atau lebih dalam seminggu hampir dua kali lebih mungkin mengalami hidung tersumbat dibandingkan mereka yang tidak makan keju sama sekali.
Jadi, jika Anda ingin menghindari hidung tersumbat dan produksi lendir berlebih, sebaiknya lewati konsumsi keju.
8. Telur
Telur adalah sumber protein yang paling mudah didapat. Namun sayangnya, beberapa peneliti meyakini bahwa telur dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir dalam tubuh.
Salah satu teori menyebutkan bahwa khasiat dalam telur dapat memicu produksi histamin, yang pada akhirnya menyebabkan produksi lendir berlebih.
Tak hanya itu, telur juga mengandung protein yang disebut ovalbumin, yang dapat menyebabkan reaksi kekebalan pada beberapa orang. Ketika tubuh menganggap protein ini sebagai ancaman, ia menciptakan antibodi untuk menyerangnya.
Antibodi ini juga menyebabkan peradangan, yang dapat memicu peningkatan produksi lendir.
Nine. Jagung
Sup Jagung Manis Daging Asap Foto: iStock
Beberapa peneliti percaya bahwa jagung dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir.
Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi jagung dapat meningkatkan produksi lendir bersamaan dengan lebih banyak bersin, gatal, dan pilek.
10. Makanan asin
Sodium menyebabkan peradangan pada tubuh. Hal ini menyebabkan produksi lendir meningkat sebagai mekanisme pertahanan tubuh alami.
Sebuah penelitian menemukan bahwa peserta yang konsumsi makanan asin memiliki lebih banyak lendir.
Natrium juga dikaitkan dengan peningkatan penyakit pilek yang dialami seseorang.
Eleven. Cokelat
Cokelat rupanya juga dapat menjadi makanan yang menyebabkan lendir, terutama pada orang dengan riwayat GERD.
Melansir Medicine Net, cokelat dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah dan atas. Sfingter ini berfungsi sebagai penjaga gerbang yang memastikan makanan dan cairan mengalir ke arah yang benar (ke bawah) dan mencegah asam lambung memasuki kerongkongan.
Kondisi dapat mengakibatkan sakit tenggorokan, batuk, hingga lendir yang terasa menumpuk.